Untuk kerjasama pemasangan banner iklan silahkan menghubungi advertise akasia99.blogspot.com melalui tlp/sms : 085311196747

19 April 2014

BUDIDAYA LEBAH MADU

CARA BUDIDAYA LEBAH MADU

CARA BUDIDAYA LEBAH MADU


  Ternak-Lebah Madu

2 08 2012 BAB III. LEBAH MADU
3.1. Pendahuluan
CARA BUDIDAYA LEBAH MADULebah  merupakan  salah  satu  jenis  ternak  yang    berdarah dingin. Manusia membudidayakan ternak lebah sebenarnya sudah sudah  lama, hal  ini  terbukti  dengan  adanya beberapa relief yang menjadi peninggalan nenek moyang dahulu.
Beberapa pertimbangan masyarakat membudidayakan ternak lebah adalah atas dasar pertimbangan produksi secara langsung (madu, tepungsari, royal jelly, malam (lilin), zat perekat dll) serta tidak langsung yaitu dalam proses penyerbukan tanaman.
Keunggulan khasiat madu memang tak perlu disangsikan lagi. Sebagai makanan bergizi tinggi, madu bahkan sudah diketahui sejak zaman Mesir dan Yunani Kuno. Di zaman Mesir kuno, larutan madu juga dimanfaatkan sebagai zat pengawet daging binatang buruan dan mumi raja-raja Fir’aun. Madu juga diyakini dapat memperpanjang umur orang yang mengonsumsinya. Manfaat lain dari madu adalah racun sengatnya ternyata bisa untuk pengobatan berbagai penyakit. Di Cina, lebah juga dimanfaatkan oleh perkebunan untuk membantu proses penyerbukan tanaman tertentu.
Hampir semua orang dalam hal membuka usaha baru terbentur dengan modal. Mungkin jarang yang memikirkan bagaimana kalau usaha tanpa modal atau sedikit modal dan berhasil. Membuka usaha perlebahan tidak sama dengan membuka usaha di bidang perunggasan seperti ternak ayam, itik, puyuh atau bahkan ternak ruminansia seperti sapi potong, sapi perah, kambing, kerbau dll. Beternak lebah tidak membutuhkan lahan yang luas, kandang dengan biaya investasi besar, biaya pakan, obat-obatan atau kesehatan.
Jenis usaha peternakan lebah adalah flying system. Artinya, usaha ini tidak punya lahan atau lokasi yang tetap. Mengapa? Karena kehidupan ternak ini mengikuti musim berbunga tanaman tertentu sehingga lokasi peternakannya pun berpindah-pindah. Karenanya tidak membutuhkan modal lahan untuk pembuatan kandang dan juga biaya pakan. Cukup menyewa atau nitip dengan system bagi hasil dengan pengelola perkebunan, dinas perhutani atau petani bunga selama musim bunga.
Modal yang diperlukan untuk memulai bisnis ini terdiri dari dua modal yaitu modal investasi dan modal kerja. Modal investasi (dana) yang diperlukan untuk memulai bisnis yang satu ini juga relatif murah. Dengan hanya sekitar Rp 200.000 – Rp 500.000 (tergantung jenis lebahnya) kita sudah mendapatkan satu kotak lebah madu yang berisi empat sisir (sarang). Satu kotak berisi satu ratu lebah dan lebih kurang 10.000 ekor lebah pekerja. Selain itu Modal yang diperlukan dalam beternak lebah madu adalah pengetahuan dasar dalam beternak lebah madu, investasi modal tetap yang diperlukan dalam kegiatan budidaya lebah madu selama beberapa periode pemanenan termasuk alat-alat produksi dan koloni lebah madu minimal 40 kotak idealnya adalah 100 kotak koloni lebah madu.

3.2. Sejarah singkat

CARA BUDIDAYA LEBAH MADULebah merupakan insekta penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon dan tempat-tempat lain untuk diambil madunya. Namun perkembangan tersebut berjalan sangat lamban Lebah juga menghasilkan produk yang yang sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan yaitu royal jelly, Bee pollen, malam (lilin) dan sebagainya.
Pemikiran untuk memelihara yang semula di alam terbuka, dalam gua-gua, dalam lobang-lobang, kayu-kayu besar dan tua mengilhami cara kehidupan lebah. Selanjutnya manusia mulai membudidayakan dengan memakai gelodog kayu dan pada saat ini dengan sistem stup. Dengan demikian bentuk kandang yang dibuat sekarang ini menirukan rumah-rumah lebah dalam kehidupan tidak terpelihara.
Biasanya jenis usaha tertentu membutuhkan keahlian khusus untuk perawatannya dan tidak semua orang mampu menanganinya. Tapi tidak halnya dengan bidang perlebahan. Sektor usaha ini tidak membutuhkan keahlian khusus sehingga semua orang bisa mengusahakannya. Kalau kita menengok sejarah perlebahan, sebenarnya cara beternak lebah sudah dikenal orang sejak zaman dulu. Orang dahulu cara beternak lebah dengan sistem menetap. Ada yang memindahkan koloni lebah liar ke dalam atap rumahnya, ada yang cukup dengan menggantung gelodok yang hanya terbuat dari batang pohon kelapa di pepohonan sekitar rumah atau hutan. Akan tetapi dengan semakin menipisnya jumlah ketersediaan pakan maka para peternak lebah mempunyai cara baru yaitu menggembalakan atau angon. Sistem angon diyakini lebih menguntungkan daripada sistem menetap. Mengapa ? karena dengan sistem menetap, petani paling bisa memanen madu 2-3 dalam setahun dan jumlahnya pun sedikit. Sedangkan dengan sistem angon, lebah bisa dipanen satu bahkan dua kali dalam sebulan.
CARA BUDIDAYA LEBAH MADUSecara ilmiah madu didefinisikan sebagai cairan kental yang dihasilkan oleh lebah madu dari berbagai sumber nectar yang masih mempunyai keaktifan enzim diastase. Madu merupakan bahan makanan yang kaya akan gizi. Komposisi madu antara lain : air (17,0%), fruktosa (38,5%), glukosa (31,0%), maltosa (7,2%), karbohidrat (4,2%), sukrosa (1,5%) dan cairan enzim, mineral, vitamin (0,5%).
Di Indonesia lebah ini mempunyai nama bermacam-macam, di Jawa disebut tawon gung, gambreng, di Sumatera barat disebut labah gadang, gantuang, kabau, jawi dan sebagainya. Di Tapanuli disebut harinuan, di Kalimantan disebut wani dan di tataran Sunda orang menyebutnya tawon Odeng.

3.3. Sistimatika/Klasifikasi Ilmiah

Secara Zoology lebah tergolong Phylum Arthropoda, binatang bersegment dan termasuk class Insecta (serangga) yang bersayap (Pterygota).
3.4. Sentra peternakan
Di Indonesia sentra perlebahan masih ada di sekitar Jawa meliputi daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dengan jumlah produksi sekitar 2000–2500 Ton untuk lebah budidaya. Kalimantan dan Sumbawa merupakan sentra untuk madu dari perburuan lebah di hutan. Sedang untuk sentra perlebahan dunia ada di CIS (Negara Pecahan Soviet), Jerman, Australia, Jepang dan Italia.

3.5. Manfaat

Tujuan pemeliharaan adalah untuk penghasil madu, malam (lilin) dan royal jelly.
Produk yang dihasilkan lebah madu adalah:
CARA BUDIDAYA LEBAH MADU
1)Madu sebagai produk utama berasal dari nektar bunga merupakan makanan yang sangat berguna bagi pemeliharaan kesehatan(obat-obatan), kosmetika dan farmasi
2)Royal jelly (susu ratu) disekresikan dari Pharyngeal lebah pekerja dimanfaatkan untuk stamina dan penyembuhan penyakit, sebagai bahan campuran kosmetika, bahan campuran obat-obatan.
3)  Bee Pollen (tepung sari) dimanfaatkan untuk campuran bahan obat-obatan/ kepentingan farmasi.
4)  Lilin lebah (malam) dimanfaatkan untuk industri farmasi dan kosmetika sebagai pelengkap bahan campuran.
5)  Propolis (perekat lebah) untuk penyembuhan luka, penyakit kulit dan membunuh virus influensa.
6)  Racun pada sengatnya sangat cocok untuk pengobatan berbagai penyakit
7)  Keuntungan lain dari beternak lebah madu adalah membantu dalam proses penyerbukan bunga tanaman sehingga didapat hasil yang lebih maksimal.

3.6. Madu asli dan Madu Palsu.

Madu asli mempunyai Standart Industi Indonesia (SII-86) sebagai berikut :
a)  Kadar air Maks. 25%
b)  Keasaman Maks. 40 ml NaOH 1N/kg
c)  Enzim diastase Min 3DN
d)  Hidroksi metal fulfural Maks. 40 mg/kg
e)  Kadar abu Maks. 0,5%
f)   Gula pereduksi Min 50%
g)  Sukrosa Maks. 10%
h)  Padatan tak larut Maks. 0,5%
Sumber : Apiari Pramuka, Cibubur, Jakarta
Praktek-praktek pemalsuan madu sudah berjalan sejak dulu, namun hal ini kurang begitu mendapat sorotan. Salah satu cara untuk mendapat madu palsu atau yang sering disebut madu “pawon” adalah sebagai berikut : sarang lebah dijus (diblender) ditambahkan air dan gula setelah itu diperas. Ada juga yang menambahkan sedikit asam dan juga pala. Hasilnya adalah persis seperti madu asli baik aroma, rasa, dan penampakan.
Oleh karena itu kita harus ekstra hati-hati untuk membeli madu. Cara aman untuk mendapatkan madu adalah dengan membeli langsung ke peternak yang sedang menggembalakan lebahnya. Kalau hal ini dirasa cukup merepotkan maka membeli madu berlabel (mencantumkan komposisi nutrisi) bisa menjadi alternatif. Dan kalau sudah mendapatkan madu maka bandingkan komposisi nutrisi yang ada dengan standar madu asli.
Bagi kalangan masyarakat banyak cara untuk menilai apakah madu ini asli atau palsu. Berikut ini keterangan singkat tentang beragam cara menilai keaslian madu, yang berkembang dimasyarakat antara lain :
  1. Batang korek api kita masukkan ke dalam larutan madu dengan waktu terserah (misalnya satu jam). Sesudah itu kita ambil dan korek tersebut kita pantikkan dengan kotak korek. Kalau korek tersebut masih bisa menyala maka madu yang kita uji adalah ‘asli’. Cara ini banyak dipakai penjual madu di pasar-pasar kaget, pasar minggu atau pasar malam. Cara ini belum teruji secara nyata karena sampai saat ini kami belum menemukan hasil penelitian yang merekomendasikan cara tersebut
  2. Obyek kita adalah beberapa ekor semut. Semut-semut tersebut kita giring agar melewati larutan madu. Kita perhatikan ketika semut tersebut berjalan di atas larutan. Apabila kaki-kaki semut tersebut terjebak atau terperosok di dalam larutan madu maka keaslian madu patut diragukan. Mereka beralasan bahwa madu asli mempunyai kadar kekentalan tertentu dan hanya bisa dibuktikan dengan semut atau serangga jenis tertentu pula. Tapi ini hanya teori dan belum ada bukti ilmiah akan kebenarannya.
  3. Obyek kita masih menggunakan semut. Madu diletakkan di dalam nampan atau tempat terbuka. Apabila dalam waktu yang singkat madu tersebut dikerumuni oleh semut-semut yang sejenis saja (satu spesies), maka madu yang kita uji adalah ‘asli’. Alasan mereka adalah bahwa madu mengandung gula asli atau murni sehingga semut mau mengkonsumsinya sebagaimana semut yang datang ke gula pasir. Sekali lagi ini hanya teori dan belum ada bukti ilmiah akan kebenaran teori ini.
  4. Obyek kuning telur. Masukkan satu buah kuning telur tanpa putihnya ke dalam setengah gelas madu. Aduk-aduklah kuning telur tersebut di dalam larutan madu. Apabila kuning telur tersebut tidak pecah alias tetap seperti wujud semula maka madu yang kita uji adalah ‘asli’. Mereka beralasan bahwa larutan madu mengandung panas sedangkan sifat dari kuning telur kalau terkena panas adalah menggumpal atau memadat. Cara ini terlihat agak masuk akal, akan tetapi sekali lagi belum ada bukti ilmiah akan kebenarannya.
  5. Ada satu cara yang mungkin bisa dikatakan lebih akurat dan terpercaya di antara cara-cara di atas, yaitu dengan menggunakan alat polarimeter. Di dalam alat ini madu secara optic memutar ke kiri jika madu tersebut asli dan memutar ke kanan jika madu tersebut palsu. Tapi alat ini tergolong masih mahal dan belum tentu juga hasil ujinya. Karena uji keaslian madu banyak komponennya sedang alat ini hanya mampu memberikan bukti kepolaran dari suatu zat. Tapi tidak ada salahnya jika anda mencoba cara ini.
Namun secara ilmiah untuk membuktikan madu ini hanya dengan uji laboratorium (Uji enzim diastase). Karena dengan melihat hasil pemeriksaan nanti kita bisa melihat kandungan nutrisi yang ada dalam madu sehingga kita bisa membandingkannya dengan kriteria dari madu asli yang sudah mempunyai nilai standart.

3.7. Jenis-jenis Lebah

Lebah termasuk hewan yang masuk dalam kelas insekta famili Apini dan genus Apis. Spesiesnya bermacam-macam, yang banyak terdapat di Indonesia adalah lebah lokal (Apis cerana), lebah hutan atau tawon gung (Apis dorsata), Lebah lanceng (Apis Florea). Jenis unggul yang sering dibudidayakan adalah jenis lebah madu import (Apis mellifera). Lebah unggul, sesuai namanya, yang paling disenangi pasar. Jenis ini lebih produktif dibandingkan lebah lokal, juga lebih jinak
Lebah yang dibudidayakan oleh kebanyakan peternak di dunia ini awalnya berasal dari daratan Eropa. Menurut asal-usulnya lebah dibagi 4 jenis berdasar penyebarannya:
1)  Apis cerana, diduga berasal dari daratan Asia menyebar sampai Afghanistan, Cina maupun Jepang.
2)  Apis mellifera, banyak dijumpai di daratan Eropa, misalnya Prancis, Yunani dan Italia serta di daerah sekitar Mediterania.
Apis mellifera terdiri dari 3 jenis yaitu apis mellifera, apis mellifera adansoni dan apis mellifera indica.
a.Apis mellifera
Lebah jenis ini terdiri dari 5 sub jenis yaitu :
(1) A. mellifera lingustica (lebah madu Italia),
Ciri-ciri : pada tiga segmen (ruas) punggung terdapat sabuk kuning, Rambut tipis berwarna merah, Lebah ratu pada umumnya berwarna kuning kecoklatan, Lebah jantan berwarna lebih terang dan aktif bergerak. Lebah ini tergolong jinak dan penghasil madu nomor satu, baik jumlah maupun mutu. Lebah jenis ini merupakan jenis lebah yang banyak dipelihara di Indonesia. Masyarakat Indonesia biasa menyebut sebagai A. milifica.
(2) A. mellifera carnica (lebah madu karniolan),
Lebah madu karniolan cukup terkenal di Amerika serikat. Lebah ini berwarna gelap, tetapi rambut bagian perut berwarna lebih muda. Meskipun cukup rajin menghasilkan madu, tetapi lebah ini suka berpindah-pindah tempat hidup. Apabila dipelihara di dalam stup (kandang berupa kotak), lebah ini mudah sekali hijrah.
(3) A. mellifera caucasia (lebah madu kaukasia),
Sesuai dengan namanya, lebah madu kaukasia berasal dari pegunungan Kaukasus, Rusia. Sebagian besar lebah kaukasia berwarna gelap, tetapi ada juga yang berwarna kuning dan jingga dibagian perutnya. Lebah ini bersifat halus.
(4) A. mellifera lehzeni (lebah madu skandinavia),
Lebah madu skandinavia banyak hidup di wilayah Jerman bagian utara, Norwegia, Swedia dan Finlandia. Lebah ini berwarna hitam kecoklatan.
(5) A. mellifera mellifera (lebah madu Belanda).
Lebah madu Belanda tergolong lebah yang suka berpindah rumah. Hasil madunya sedang. Warna tubuhnya gelap.
b. Apis mellifera adansoni
Apis Mellifera adansoni berukuran lebih kecil dibandingkan dengan Apis mellifera. Lebah ini terdiri dari 3 sub jenis yaitu A. Mellifera fasciata (Lebah madu Mesir), A. mellifera intermissa (lebah madu malta), A. mellifera unicolor (lebah madu madagaskar).
Lebah jenis ini tersebar luas dan mendiami kawasan yang membentang dari Laut Tengah, Afrika Utara, melintasi Gurun Sahara hingga ke ujung Afrika Selatan. Lebah ini hampir-hampir tidak mau meningkalkan sarangnya sehingga sulit diambil madunya. Namun demikian, hasilnya madunya cukup baik.
Ketiga sub jenis lebah tersebut antara lain dibedakan berdasarkan warna tubuhnya. Lebah madu Mesir memiliki rambut berwarna perak dan perutnya bersabuk kuning kemerahan. Lebah madu malta yang berasal dari Pulau Malta, Laut Tengah, penampilan fisiknya mirip dengan lebah madu Eropa, tetapi warnanya hitam dengan rambut perut berwarna abu-abu. Lebah madu madagaskar seluruh tubuhnya berwarna hitam legam.
c. Apis mellifera indica
Ukuran badan apis mellifera indica lebih kecil dibandingkan 2 jenis lebah di atas. Jenis lebah ini tersebar luas di seluruh Asia mulai Pakistan, India, Srilanka, Indonesia, Filipina, Jepang dan Cina. Lebah lokal ini mudah dirawat sehingga memudahkan bagi pemula atau peternak yang masih belajar. Lebah madu daerah tropik terdiri dari 3 jenis yaitu Apis indica berwarna gelap, apis peroni yang berwarna lebih gelap serta apis pieca yang paling gelap. Produksi madunya tergolong rendah yaitu 2-8 Kg setahun.
3)  Apis Dorsata, memiliki ukuran tubuh paling besar dengan daerah penyebaran sub tropis dan tropis Asia seperti Indonesia, Philipina dan sekitarnya. Penyebarannya di Indonesia merata mulai dari Sumatera sampai Irian.
4)  Apis Florea merupakan spesies terkecil tersebar mulai dari Timur Tengah, India sampai Indonesia. Di Indonesia orang menyebutnya dengan tawon klanceng
Di Indonesia telah dikenal beberapa jenis lebah penghasil madu, yaitu:
a.Apis dorsata (Tawon gung / Odeng)
CARA BUDIDAYA LEBAH MADUTelah lama dikenal jenis lebah ini, namun sampai sekarang belum banyak dibudidaya kan. Lebah ini sejak dahulu selalu hidup di alam terbuka, Rumah atau kerajaan dibangun dipohon-pohon yang tinggi, menggantung dan sering berbentuk bulat. Sarang / rumahnya dibentuk sehingga tertudung dari hujan dan panas matahari.
Sifat sangat galak/ganas dan akan menyerang apabila diganggu dan dapat menyerang manusia atau hewan secara sendiri maupun berkelompok. Madu yang dihasilkan encer / cair. Produksi madu diambil oleh pemungut yang benar-benar ahli dalam memungut lebah yang galak ini.
b. Apis Florea atau Trigona (Tawon Lanceng)
Species lain dari apis florea adalah apis airrdiipenus. Nama lebah ini dijawa disebut dengan lanceng atau gala-gala, sedangkan disunda disebut dengan teuweul. Lebah ini bentuknya kecil-kecil, hidup dilubang kayu-kayu kadang-kadang diantara dinding bambu, Lebah ini umumnya tidak galak dapat menghasilkan lilin lebih banyak dan madu, tetapi madunya sedikit sehingga kurang menarik perhatian untuk dibudidayakan.
Lebah ini mempunyai sifat kurang agresif (tidak suka menyerang) dan biasanya membuat sarang berlapis-lapis secara paralel. Hasil madu yang bisa diperoleh dengan cara ini bisa mencapai 10 kg per kalori per tahun. Lebah ini lebih tahan terhadap penyakit dibanding Apis mallifera. Dan lebah ini biasanya lebih mudah pindah / hijrah. Lebah ini banyak menghasilkan madu dan kegairahan untuk beternak di tempat tertentu seperti Jawa tengah karena kebutuhan akan lilin untuk membatik.
c. Apis indica
Apis indica, telah lama dikenal di Indonesia. Namun pemeliharaan secara besar belum banyak dilakukan Jenis ini terdapat diseluruh Indonesia, di Jawa dan dan Bali biasanya dipelihara dalam kayu berlubang (glodong) dan juga dalam bejana. Secara alam lebah ini membuat sarang bersisir-sisir panjangnya antara 25-30 cm dan lebar antara 15-20 cm . ukuran sel sarangnya antara 3,8 mm – 4 mm. Jumlah anggota koloni 8.000 – 20.000 ekor.
d. Apis mellifica
Apis mallifica Lebah ini lebah import / jenis Eropa. Dikenal dengan lebah jenis Italia. Sifatnya ramah /lebih jinak jarang hijrah dan lebih aktif mencari makan. Ukuran badan lebih besar dari Apis indica (1,25 x besar apis indica/apis cerana). Lebah ini mempunyai kelebihan dalam memproduksi madu mencapai 50 kg per kalori selama musimnya, daya adaptasi lebih tinggi. Namun ada juga kekurangannya yaitu lebah jenis ini (Apis mellifera) lebih peka terhadap tungau Varroa.
Pada tahun tujuh puluhan lebah ini di import dan telah mulai dikembangkan. Ukuran sel sarang 5,7 – 8,8 mm. Jumlah anggota koloni mencapai 80.000 ekor.
Ciri-ciri yang merupakan kelebihan apis mellifera adalah :
  • Tiga pasang (segment) dari bagian belakang (abdomen) berwarna kuning
  • Sifatnya sabar
  • Produksi madu tinggi
  • Sarang dijaga tetap bersih
  • Lebih tahan terhadap bakteri serta Dapat menghalau hama ngengat malam.
Koloni lebah ini ada 3 kelas yaitu :
  1. Kelas pekerja (berjenis kelamin betina) lebah ini tidak berkembang biak.
  2. Ratu lebah / lebah betina ukuran tubuh lebih besar dari lebah pekerja.
  3. Lebah pejantan yang bentuk tubuhnya lebih besar dari lebah pekerja. Lebah pekerja dan ratu lebah mempunyai alat penyengat, sedang pejantan tidak mempunyai alat penyengat.

3.8. Kehidupan Sosial Lebah

Kehidupan Sosial Lebah yang dikemukakan disini khusus untuk lebah apis mellifica. Dalam kehidupan sosial lebah sering dikenal dengan Kerajaan lebah, dimana terdapat 3 kasta atau kelompok yaitu :
1. Lebah ratu (Queen)
CARA BUDIDAYA LEBAH MADUDalam kelompok hanya terdapat satu ratu. Tugasnya hanya untuk bertelur. Telur dimulai dari beberapa dusin per hari sampai 1500 per hari. Seekor Ratu dapat menghasilkan 15 – 20 Ribu dalam satu musim.
Ciri-ciri Lebah Ratu :
  1. Panjang badan rata-rata 1,5 x lebah kerja
  2. Terdapat 2 mata faset dan 2 ocelli (Mata tunggal)
  3.  Terdapat sengat yang hanya dipergunakan pada Ratu baru
  4. Berantena, sayap tidak menutup seluruh abdomen, kaki tak dilengkapi kantong untuk tepungsari.
2. Lebah Jantan (Drone)
Dalam satu sarang hanya ada beberapa ratus saja. Lebah jantan dilahirkan dari telur ratu atau telur lebah karyawan/pekerja yang tidak dibuahi. Badanya lebih besar dari lebah pekerja, lebih pendek dari ratu akan tetapi lebih lebar dari ratu. Biasanya warnanya hitam atau kehitaman (gelap), Kepala seolah dipenuhi oleh mata majemuk (mata faset).
Sifat-sifat Lebah Jantan
1)    Pemalas, banyak makan dan rakus
2)    Terbang tinggi kalau akan meminang lebah ratu,Tidak pernah mengunjungi bunga
3)    Dalam kelompok hanya satu lebah jantan yang mengawini lebah ratu.
4)    Setelah kawin mati dan pada musim paceklik diusir atau dibunuh oleh lebah karyawan.
Pada Budidaya lebah, sebaiknya dalam kelompok jangan terlalu banyak atau harus dikurangi jumlahnya biar tidak menghabiskan makanan.
3. Lebah Karyawan / pekerja (Worker)
CARA BUDIDAYA LEBAH MADUDalam sarang lebah apis indica yang baik dapat mencapai jumlah 30.000 lebah karyawan sedangkan pada lebah apis mellifica dapat mencapai 60.000 ekor. Tugasnya adalah bekerja sampai mati.
Tugas-tugas tersebut diantaranya adalah :
1)    Sebagai perawat Lebah Ratu, lebah jantan dan larva
2)    Penerima nektar/madu bunga
3)    Propolis dari sari bunga
4)    Penjaga keamanan (soldiers)
5)    Perintis pencari tempat bunga
6)    Pembersih kandang/sarang
7)    Membuat sarang
8)    Memelihara sarang yang retak
9)    Membuat makanan untuk ratu dan larva
10) Menyimpan madu dan tepungsari bunga maupun propolis.
Tanda-tanda Lebah Karyawan
  1. Ukuran tubuhnya paling kecil dalam kelompok
  2. Panjang badan 14 mm, tinggi 5-6 mm, BB kosong 0,1 gr, BB isi nektar 0,15 gr dan daya angkut rata-rata 0,2 gr.
  3. Fungsi badan sebagai pabrik kimia mengubah nektar bunga menjadi madu, madu menjadi Royal Jelly untuk makanan Ratu serta madu menjadi lilin.

3.9. Budidaya Ternak Lebah

Budidaya lebah madu adalah segala upaya memelihara dan mengatur kehidupan lebah dengan tehnik tertentu yang disesuaikan dengan syarat – syarat lebah sehingga diperoleh produksi madu dan pendapatan yang maksimal. Budidaya lebah madu bermanfaat menambah pendapatan masyarakat dari hasil produksi lebah madu. Menambah kesempatan kerja berupa kerja sambilan di daerah pedesaan. Ikut membantu terjadinya penyerbukan bunga sehingga dapat meningkatkan berbagai jenis tanaman.
Dengan keperluan pakan lebah untuk budidaya lebah madu diharapkan masyarakat dapat menyadari untuk menanam dan memelihara pakan lebah sehingga lingkungan jenis lestari dan hijau sebagaimana dengan vegetasinya. Membantu menambah gizi keluarga dan variasi jenis tanaman. Untuk kesehatan dan pengobatan dengan sengat lebah (akupuntur lebah)
Alam Indoensia sebenarnya masih sangat potensial untuk dimanfaatkan beternak lebah. Hutan yang masih terhampar, areal perkebunanan yang membentang, kawasan perhutani, areal perkebunan bunga adalah lahan subur untuk beternak lebah. Idealnya adalah lahan perkebunan atau taman bunga seperti perkebunan kopi, karet, mangga, randu, kaliandra, kelengkeng, juwet, apel, dan rambutan. Jenis pohon tersebut akan berbunga banyak dan dalam waktu yang relatif lama. Tidak usah membeli perkebunan, cukup dengan menyewa lahan tersebut sampai musim bunga tanaman tersebut selesai sehingga akan dihasilkan madu berdasarkan spesifikasi jenis bunga tertentu.
Lahan potensial untuk beternak lebah terutama di Pulau Jawa (Kediri, Malang, Pasuruan, Mojokerto) karena masih kaya akan kawasan hutan dan perkebunan. Bagi mereka yang berminat, tak perlu modal besar untuk membeli lahan perkebunan, tapi cukup dengan menyewanya. Biaya sewa lahan tergantung masing-masing pemilik. Ada lahan yang disewakan tanpa pengamanan dan ada lahan yang disewakan dengan pengamanan.
1) Persyaratan lokasi
Pemilihan lokasi budidaya lebah madu dengan syarat-syarat sebagai berikut :
  1. Lokasi yang disukai lebah adalah tempat terbuka. Daerah sekitar banyak tanam-tanaman yang berbunga. Tersedianya cukup pakan lebah 0.5-0.7 km untuk Apis cerana 1,5 – 2 km Apis mallefera.
  2. Suhu Lingkungan berkisar 26-34 oC dengan kelembagaan 70-80 %. Kondisi ini optimum untuk lebah melakukan segala kegiatan. Suhu ideal yang cocok bagi lebah adalah sekitar 26 oC, pada suhu ini lebah dapat beraktifitas normal. Suhu di atas 10 derajat C lebah masih beraktifitas. Di lereng pegunungan/dataran tinggi yang bersuhu normal (25 0C) seperti Malang dan Bandung lebah madu masih ideal dibudidayakan
  3. Tersedianya cukup air bersih.
  4. Jauh dari gangguan (bau, asap, kebisingan, hama dan penyakit dan angin kencang pada jam 11.00 – 14.00). Kotak menghadap ke timur dan cukup sinar pagi. – Letak kotak minimal 30 cm dari tanah antara kotak 1-2 meter.
  5. Jauh dari ladang sayur yang sering disemprot dengan pestisida.
2) Teknis budidaya
Teknik budidaya lebah madu Budidaya lebah madu ada 2 cara, yaitu :
  • Secara menetap (stative bee keeping) lebah diperoleh dari koloni yang belum dibudidayakan.
  • Budidaya lebah secara berpindah (Megratary bee keeping) koloni diperoleh dari lebah paket.

3) Penyiapan Sarana dan Peralatan

Dalam pembudidayaan lebah madu selain lokasi untuk tempat budidaya, maka perlu dipersiapkan yaitu:, kandang lebah (stup), pakaian kerja dan peralatan.
(a) Syarat kandang Lebah
  1. Suhu. Perubahan suhu dalam stup hendaknya tidak terlalu cepat, oleh karena itu ketebalan dinding perlu diperhatikan untuk menjaga agar suhu dalam stup tetap stabil. Yang umum digunakan adalah kayu empuk setebal 2,5 cm
  2. Ketahanan terhadap iklim. Bahan yang dipakai harus tahan terhadap pengaruh hujan, panas, cuaca yang selalu berubah, kokoh dan tidak mudah hancur atau rusak
  3. Konstruksi. Konstruksi kandang tradisional dengan menggunakan gelodok dari bambu, secara modern menggunakan stup kotak yang lengkap dengan framenya
Syarat yang utama yang harus yang dipenuhi dalam budidaya lebah adalah ada seekor ratu lebah dan ribuan ekor lebah pekerja serta lebah jantan. Dalam satu koloni tidak boleh lebih dari satu ratu karena antar ratu akan saling bunuh untuk memimpin koloni.
(b) Stup
Stup adalah tempat hidup dan beraktivitas didalam kandang ternak Lebah. Stup yang sederhana dapat dibuat dari setangkup batang kelapa (gelodok). Stup modern berupa kotak berlapis-lapis dari bahan papan (kayu). Stup modern inilah yang dipakai dalam peternakan lebah komersial.
Stup dapat dibuat sendiri atau dibeli dari pengusaha ternak lebah madu lengkap dengan lebah ratu dan lebah pekerjanya. Bahan stup dipilih dari papan yang tahan hujan, tidak mudah panas, tidak mudah dingin dan kokoh sehingga tahan terhadap guncangan saat pengangkutan maupun tidak mudah berantakan ketika tertiup angin. Bahan yang memenuhi persyaratan di atas antara lain kayu sengon (Albizia falcata), kayu kalimantan dan kayu jati.
Secara umum stup memiliki Komponen Stup, yaitu :
1. Kotak Dasar
Kotak dasar berupa bak kayu pendek yang berukuran 34x18x7,5 cm dan mempunyai tutup berupa papan yang berukuran 40×24 cm. Dengan demikian masih terdapat tonjolan ruangan sama lebarnya di keempat sisinya, yaitu 1,5 cm.
Bagian muka dan belakang dinding bak dibuatkan lubang kecil selebar 5 cm dan tingginya tidak boleh melebihi 3,7 mm sebagai lubang keluar masuknya lebah. Bagian atas bak ditutupi dengan sarang penetasan.
2. Kotak Sarang Peneluran
Kotak ini ditempatkan di atas kotak dasar. Panjang dan lebarnya sama dengan kotak dasar, tetapi tingginya dibuat 13 cm. Agar tidak bergeser saat ditumpuk maka dibuatkan papan pelindung selebar 10 cm  yang dipakukan di keempat sisi salah satu kotak saja dan tidak boleh menutupi lubang didasar kotak.
Kotak sarang peneluran ini berisi alat yang disebut dengan frame atau tala yang merupakan tempat lebah untuk membuat sarangnya. Kotak sarang peneluran diletakkan menggantung didalam kotak dan diatas papan tipis 1,5 cm dengan lebar 2 cm. Papan penggantung ini menempel di dinding muka dan dinding belakang kotak atau melintang kiri-kanan. Jarak papan penggantung dari pinggir atas cukup 3 cm dan dipasang berhadap-hadapan.
Pada dinding depan dan belakang, dibuatkan jendela berdiameter 3,7 cm sebagai tempat keluar masuknya lebah yang diberi tonjolan tempat hinggap. Dengan demikian ada 2 tempat keluar masuknya lebah, yaitu dikotak dasar dan di kotak sarang peneluran.
Pada salah satu dinding kotak diberi pintu berengsel. Letak engsel kira-kira 5-6 cm dari tepi atas kotak. Pintu berengsel ini nantinya akan memudahkan dalam memberisihkan stup. Agar lebah ratu tidak masuk ke sarang madu, maka di atas jejeran frame diletakkan penyekat berupa papan setebal 0,5 mm yang diberi lubang berdiameter 3,7 mm dan disusun berjejer dengan jarak 2,8 cm.
3. Frame atau Tala
Frame dibuat dari papan selebar 2 cm dan setebal 0,5 cm (bagian penggantung setebal 2 cm). Kedua sudut bagian atas merupakan kelanjutan tempat penggantungan sisiran. Jarak antar frame tidak lebih dari 2 cm. Untuk itu pada bagian penggantung dibuat agak menonjol ke kanan dan ke kiri setebal 1 cm. Dengan demikian, bila sudah dipasang nanti bagian penggantung ini akan mengatur sendiri sejauh 2 cm dari frame sampingnya. Cara pemasangannya dapat sejajar dengan jendela-jendela pintu lebah masuk atau dipasang melintang memotong garis yang ditarik dari lubang keluar masuknya lebah.
4. Kotak Sarang Madu
Bentuk kotak sarang madu sama persis dengan kotak sarang peneluran, hanya ukurannya sedikit lebih tinggi yaitu 34×15 cm. Kotak ini juga dilengkapi lubang masuk ke dinding depan dan belakang, serta pintu engsel untuk memudahkan pembersihan. Didalamnya juga diletakkan frame-frame dan penyekat tipis dari kawat kasa di atas deretan frame berlubang 3,7 cm sehingga lebah tidak menerobos ke atas.
5. Tutup Stup
Bentuk tutup stup bervariasi dan ditentukan oleh selera masing-masing peternak. Hal penting yang tidak boleh diabaikan adalah pada tutup stup dilengkapi dengan lubang angin berupa lubang-lubang kecil atau sebuah lubang besar yang diberi kawat kasa. Tutup stup ini berfungsi sebagai pelindung lebah dari panas dan hujan.
CARA BUDIDAYA LEBAH MADU
(c) Bentuk-bentuk Stup
1. WBC
Bentuk stup cukup bagus, ventilasi memuaskan dan berdinding rangkap. Jumlah sisiran eram sebanyak 10 buah. Oleh karenanya model stup yang populer di Inggris ini tidak cocok untuk peternakan berpindah karena berukuran terlalu besar. Selain itu luas peti eram tidak mencukupi bagi seekor ratu yang bertelur terlalu subur.
2. Glen
Bentuk stup glen sama dengan WBC, tetapi ukurannya lebih besar dan mempunyai 12-15 sisiran.
3. National
Bentuknya sederhana dan ongkos pembuatannya lebih murah, yaitu sekitar 60% dibandingkan ongkos pembuatan 1 stup model WBC dan Glen. Berbentuk kubus meninggi, atapnya rata dan tidak berkaki. Karena kecil, maka stup ini mudah dipindah-pindahkan. Stup ini mempunyai sisiran 6 buah, masih kurang luas untuk ratu yang subur.
4. Smith
Model stup ini sangat sederhana. Bendinding satu dengan 11 sisiran. Tangkai sisiran pendek. Bentuk stup ini mirip dengan bentuk national tetapi lebih murah dan mudah dipindah.
5. Komercial
Model ini cocok untuk lebah ratu yang sangat subur karena eramnya besar. Sisiranya 11 buah dengan ukuran 40×25 cm. Bentuknya sederhana seperti model smith dan national.
6. Langstroth
Model ini merupakan stup yang paling terkenal. Stup yang berisi 10 sisiran, modelnya mirip dengan smith, tetapi ukurannya lebih kecil. Pada model stup ini dapat ditambahkan peti eram dibagian atas kotak utama yang berfungsi untuk menampung telur ratu yang subur. Jenis stup ini banyak digunakan di Amerika Serikat dan Australia.
7. Modified dadant
Model stup ini sama dengan Langstroth tetapi ukurannya lebih besar. Ukuran peti eram adalah 44×28 cm dan sisiran berjumlah 10 buah. Stup ini cocok untuk ratu yang sangat subur.
8. Yogyakarta
Model stup ini menyerupai model stup smith, tetapi berkaki dan beratap seperti layaknya sebuah rumah.
(d) Peralatan Beternak Lebah Madu
Peralatan yang digunakan dalam budidaya lebah terdiri dari:
a) Kotak lebah, tempat koloni lebah madu terbuat dari kayu/papan.
b) Alat pengasap untuk menjinakan lebah madu yang agresif
c) Masker pelindung serangan lebah madu
d) Pengungkit sisiran
e) Sikat sisiran lebah madu
f)  Sisiran yang terbuat dari rangka kayu dan ditengahnya diberi kawat sebagai penahan landasan sarang lebah madu
g) Pollen Trap untuk panen Bee Pollen
h) Frame Royal jelly untuk panen Royal Jelly dan membuat calon Ratu Lebah
i)  Extraktor untuk panen Madu
4) Pembibitan
(1)  Pemilihan Bibit Calon Induk
Ciri-ciri bibit lebah madu kwalitas super:
  • Mempunyai Ratu lebah yang secara fisik bagus dan berusia antara 3 bulan sampai 1 tahun
  • Jumlah dan kwalitas telor yang dihasilkan Ratu lebah banyak
  • Hasil panen  lebih banyak baik hasil madu, bee pollen, royal jelly dan propolis
  • Larva lebah yang dihasilkan lebih segar
  • Lebah biasanya lebih agresif
Bibit lebah unggul yang di Indonesia ada dua jenis yaitu A. cerana (lokal) dan A. mellifera (impor). Ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah, oleh karena itu pemilihan jenis unggul ini bertujuan agar dalam satu koloni lebah dapat produksi maksimal. ratu A. cerana mampu bertelur 500- 900 butir per hari dan ratu A. mellifera mampu bertelur 1500 butir per hari.
Untuk mendapatkan bibit unggul ini sekarang tersedia tiga paket bibit lebah:
  1. Paket lebah ratu terdiri dari 1 ratu dengan 5 lebah pekerja.
  2. Paket lebah terdiri dari 1 ratu dengan 10.000 lebah pekerja.
  3.  Paket keluarga inti terdiri dari 1 ratu dan 10.000 lebah pekerja lengkap dengan 3 sisiran sarang.
(2) Perawatan Bibit dan Calon Induk
Lebah yang baru dibeli dirawat khusus. Satu hari setelah dibeli, ratu dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam stup yang telah disiapkan. Selama 6 hari lebah-lebah tersebut tidak dapat diganggu karena masih pada masa adaptasi sehingga lebih peka terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Setelah itu baru dapat dilaksanakan untuk perawatan dan pemeliharaan rutin.
(3) Sistem Pemuliabiakan
Pemuliabiakan pada lebah adalah menciptakan ratu baru sebagai upaya pengembangan koloni. Cara yang sudah umum dilaksanakan adalah dengan pembuatan mangkokan buatan untuk calon ratu yang diletakkan dalam sisiran. Tetapi sekarang ini sudah dikembangkan inseminasi buatan pada ratu lebah untuk mendapatkan calon ratu dan lebah pekerja unggul. Pemuliabiakan lebah ini telah berhasil dikembangkan oleh KUD Batu Kabupaten Malang.

Membuat calon Ratu Lebah

  1. Ambil larva lebah madu yang baru menetas usia 1 hari
  2. Masukan kedalam satu potong frame Royal jelly
  3. Frame Royal jelly yang sudah terisi larva lebah madu di tempatkan pada kotak super ( kotak lebah madu yang berisi koloni lebah madu minimal 2 tingkat)
  4. Sekat/pisahkan kotak super lebah madu tersebut dengan ratu lebah berada di kotak bawah dan frame royal jelly calon ratu lebah madu di tempatkan pada kotak atasnya. Sehingga ratu lebah madu tidak bisa mendekati calon ratu lebah madu.
  5. Diamkan selama 11 hari sampai calon ratu lebah menjadi kepompong.
  6. Setelah sebelas hari calin ratu di pindahkan ke kotak lebah yang besisi koloni lebah tanpa ada ratunya.
  7. 13 hari calon ratu lebah keluar kepompong dan langsung diangkat menjadi ratu lebah oleh koloni lebah tersebut
  8. Bisanya setelah seminggu ratu lebah siap untuk kawin dan mengembangkan koloni lebah yang baru ditempati tersebut.

Memperbanyak koloni lebah madu

Beternak lebah madu agar menghasilkan keuntungan yang optimal seorang peternak lebah madu harus mempunyai minimal 100 kotak koloni lebah madu.
Langkah-langkah untuk meningkatkan jumlah koloni lebah madu:
  • Gembalakan lebah madu pada lokasi yang tersedia pakan cukup banyak. Dengan tersedianya pakan yang cukup maka ratu lebah akan lebih banyak menghasilkan telor dan lebah pekerja juga lebih giat membuat sarang baru.
  • Menyiapkan calon Ratu untuk ditempatkan dalam koloni lebah madu yang baru.
  • Memisahkan koloni lebah madu yang sudah padat ke dalam kotak koloni lebah madu yang baru dan  ditempatkan calon ratu baru atau ratu lain yang sudah jadi.
5) Reproduksi dan Perkawinan
CARA BUDIDAYA LEBAH MADUDalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah masing-masing lebah ratu, lebah pekerja dan lebah jantan. Alat reproduksi lebah pekerja berupa kelamin betina yang tidak berkembang sehingga tidak berfungsi, sedangkan alat reproduksi berkembang lebah ratu sempurna dan berfungsi untuk reproduksi
Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yang akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, setelah perkawinan pejantan akan mati dan sperma akan disimpan dalam spermatheca (kantung sperma) yang terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur.
6) Proses Penetasan
CARA BUDIDAYA LEBAH MADUSetelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yang masih kosong dalam sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel. Tabung sel yang telah yang berisi telur akan diisi madu dan tepung sari oleh lebah pekerja dan setelah penuh akan ditutup lapisan tipis yang nantinya dapat ditembus oleh penghuni dewasa.
Untuk mengeluarkan sebutir telur diperlukan waktu sekitar 0,5 menit, setelah mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan. Jenis tabung sel dalam sisiran adalah:
  1. Sel calon ratu, berukuran paling besar,tak teratur biasanya terletak di pinggir sarang.
  2. Sel calon pejantan, ditandai dengan tutup menonjol, terdapat titik hitam di tengahnya.
  3.  Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata dan paling banyak jumlahnya.
Lebah madu merupakan serangga dengan 4 tingkatan kehidupan yaitu telur, larva, pupa dan serangga dewasa. Lama dalam setiap tingkatan punya perbedaan waktu yang bervariasi.
Rata-rata waktu perkembangan lebah:
  1. Lebah ratu: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari, iatirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hr, total waktu jadi lebah 15 hr.
  2. Lebah pekerja: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2 hari, iatirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 21 hari
  3. Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3 hari, iatirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 24 hari
Selama dalam periode larva, larva-larva dalam tabung akan makan madu dan tepung sari sebanyak-banyaknya. Periode ini disebut masa aktif, kemudian larva menjadi kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan dan minum, di masa ini terjadi perubahan dalam tubuh pupa untuk menjadi lebah sempurna. Setelah sempurna lebah akan keluar sel menjadi lebah muda sesuai asal selnya.
7)  Pemberian Pakan
Secara alami lebah mengambil makanan berasal dari tumbuhan yang ada disekitar stup. Bahan makanan lebah adalah sari bunga (nektar) dan tepung sari (pollen) – Apabila tidak ada bunga cukup, kadang-kadang lebah juga mengambil sumber tunas (honey dew) yang manis dari tunas daun tertentu, juga lebah membutuhkan air.
- Nektar merupakan sumber karbohidrat
- Tumpang sari adalah merupakan bahan makanan yang kaya akan protein.
Kedua bahan makanan tersebut di atas diperlukan dalam proses kehidupan lebah.
Syarat Jenis tanaman yang baik untuk digunakan sebagai bahan pakan lebah adalah
  1. Tanaman yang berbunga sepanjang tahun,
  2. Bunga yang dikeluarkan cukup banyak, bila bunga cukup banyak tanamannya perlu dikembangkan sehingga musim bunganya dapat terus menerus.
Jenis Tanaman Pakan Lebah
  1. Tanaman Hutan Albizia, jambu mente, aren, Api-api, lamtoro, kaliandra, puspa, mahoni,asam, ketapang, palawan.
  2. Tanaman buah-buahan Belimbing asam, belimbing manis, jambu, apel, kweni, mangga, rambutan, kelengkeng, alvokat, anggur, jeruk.
  3. Tanaman Industri. Kapuk randu, kelapa, kopi, kapas, kelapa sawit, wijen, bunga matahari, tebu, karet, kedelai, jagung, kacang tanah, sengon.
  4. Tanaman Sayur-sayuran Lombok, wartel, ketimun, labu air, ketumbar, pare, petai, kacang polong, jengkol, kubis.
Berdasarkan jenis tanaman pakan lebah maka sebenarnya beternak lebah dapat disesuaikan dengan produksi yang diinginkan. Produksi yang diinginkan berupa :
a. Madu
Madu adalah zat manis yang didapatkan dari nektar tanaman. Komposisi madu yaitu Air, Levolosa (Fruktosa), Dectrosa (Glucosa), Sukrosa, Mineral, Dektrin dan Zat lain. Adapun mineral yang terkandung di dalam madu antara lain : Natrium, Calsium, Magnesium, Cuprum, Aluminium, Ferrum, Kalium dan Fosfor. Sedangkan Vitamin yang terkandung dalam madu antara lain : Vitamin B1, B2, B3, BP, Be, H, K, C, asam pantotenat.
Berdasarkan jenis tanaman yang digunakan sebagai penghasil madu, maka madu dapat diklasifikasi kan menjadi 2 yaitu :
  • Madu monofloral yaitu madu yang dihasilkan dari satu jenis tanaman serta
  • Madu polyfloral yaitu madu yang dihasilkan dari berbagai jenis tanaman.
b. Tepungsari (Bee pollen)
Tepungsari didalam sarang lebah berfungsi sebagai makanan utama. Warnanya kuning dan ditempatkan didalam sarang. Apabila lingkungan sekitar stup banyak bunga penghasil tepungsari, maka madu tidak dihasilkan dan anggota koloni akan bertambah banyak. Saat ini sudah ditemukan cara pemanenan tepung sari. Prinsipnya dengan cara merontokkan tepungsari yang dibawa oleh lebah pekerja sebelum masuk ke dalam stup. Hasil tepung sari bisa diolah menjadi obat yang disebut Florapoll.
c. Susu Ratu (Royall Jelly)
Susu ratu atau royall jelly dengan fungsi utama adalah makanan calon ratu. Pembuatan susu ratu secara alami terjadi pada saat ratu akan menetaskan calon penggantinya. Jadi royal jelly hanya didapatkan pada sarang ratu. Baik telur yang menetas sebagai calon ratu atau jenis lain, apabila diberi pakan royall jelly maka akan menjadi ratu. Berdasarkan hal ini maka royal jelly banyak digemari orang yang digunakan untuk obat-obatan ataupun penambah vitalitas tubuh.
d. Malam (lilin)
Malam adalah hasil olahan madu yang digunakan untuk membuat sarang lebah. Kandungan malam di dalam sarang tergantung dari umur dan pemakaian. Sebagai contoh : Sarang madu mengandung 15% malam, Sarang larva mengandung 2 % malam dan dan sarang muda mengandung 15 % malam. Malam banyak dimanfaatkan untuk hiasan, batik maupun mangkokan ratu. Kualitas malam no 1 (baik) diperoleh dari sarang yang baru dibuat dan No 2 diperoleh dari sarang yang tua atau pernah ditempati untuk penetasan.
e. Zat Perekat
Zat perekat merupakan hasil samping sisa pemotongan permukaan sarang madu. Zat perekat oleh lebah digunakan untuk menutup permukaan sarang yang berisi larva maupun madu. Penutupannya dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang telah diketahui oleh lebah. Beberapa petani ternak telah mencoba memanfaatkan propolis (zat perekat) sebagai penghasil bau-bauan karena mengandung esteris. Adapun pemanennya membutuhkan cara-cara tertentu, sedangkan komposisi propolis menurut Sutjahjo (1984) adalah sebagai berikut : Resin 45-50%, Minyak Volatile 10%, malam 20-50% dan mineral 1,5-2 %.
Kandungan mineral didalam propolis terdiri dari unsur logam dan metal. Beberapa mineral yang menyusun propolis yaitu kalium, fosfor, natrium, calsium, silinium, aluminium, ferum dan magnesium.
f. Racun lebah.
Pengambilan racun oleh manusia belum banyak dilakukan. Hal ini disebabkan karena belum tahunya pemanfaatan (pemasaran) dan teknik pengambilannya. Produksi racun lebah bagi manusia berfungsi untuk mengembangkan jaringan, namun apabila terlalu berlebihan akan berakibat fatal. Akhir-akhir ini beredar semacam obat yang berbentuk pasta tetapi mengandung racun lebah, berfungsi untuk mencegah Rhemautik.
Hal ini berdasarkan bahwa para petani ternak lebah sangat jarang terkena penyakit Rhemautik karena sering tersengat lebah. Beberapa ahli menyatakan bahwa racun lebah bisa meningkatkan kepekaan jaringan syaraf.
Sifat lebah dalam meperoleh makanan secara alami seperti ini sangat efektif berproduksi apabila masih ada tanaman disekitarnya yang berbunga. Namun bila tanaman yang berbunga sudah habis maka pemberian pakan dapat dilakukan dengan cara, yaitu :
(1) Pemberian makanan buatan
Pelaksanaan pemberian pakan buatan atau pakan tambahan di luar pakan pokok bertujuan untuk mengatasi kekurangan pakan akibat musim paceklik/saat melakukan pemindahan stup saat penggeembalaan. Pakan tambahan tidak dapat meningkatkan produksi, tetapi hanya berfungsi untuk mempertahankan kehidupan lebah. Pakan tambahan dapat dibuat dari bahan gula dan air dengan perbandingan 1:1 dan adonan tepung dari campuran bahan ragi, tepung kedelai dan susu kering dengan perbandingan 1:3:1 ditambah madu secukupnyaPakan buatan biasanya dari larutan air dan gula. Pakan buatan ditempatkan didalam stup yang pada prinsipnya mudah diatur dan dijangkau oleh lebah. Oleh karena itu modifikasi frame perlu dilakukan agar proses penyediaan pakan mudah dilaksanakan.
(2) Memindahkan lebah/menggembalakan lebah.
Cara pemberian pakan lebah adalah dengan menggembala lebah ke tempat di mana banyak bunga. Jadi disesuaikan dengan musim bunga yang ada. Tujuan utama dari penggembalaan ini adalah untuk menjaga kesinambungan produksi agar tidak menurun secara drastis.
Antara bulan Mei hingga September adalah masa dimana peternakan lebah menggembalakan lebah madunya ke perkebunan-perkebunan yang menyediakan pakan lebah madu cukup banyak. Dengan demikian saat mei-september di mana peternak lebah madu menikmati manisnya pendapatan dari hasil lebah madu seperti madu dari berbagai jenis bunga, Bee pollen dan Royal jelly. Peternak lebah madu di pulau Jawa umumnya mengembalan lebah madu ke perkebunan Karet, Kapuk, Rambutan, Lengkeng, Mangga, Kopi dan Duwet, sehingga dihasilkan Madu berdasarkan spesifikasi jenis bunga.
Setelah bulan September peternak lebah madu mengalami masa paceklik, dimana musim madu telah lewat. Untuk menutupi biaya perawatan lebah madu maka umumnya peternak mengembalakanya lebahnya ke perkebunan jagung, disini peternak lebah madu dapat menghasilkan Bee pollen jagung dan Royal jelly.
Tanaman yang bisa bebunga setiap musim adalah bunga kalindra. pohon ini banyak di temukan di daerah dataran tinggi. kekuarangannya madu yang dihasilkan gampang mengkristal jadi kalau yang tidak tahu dikira madu palsu. Untuk bunga perkebunan besar, lebah madu di gembalakan ke perkebunan kapuk randu antara bulan juni -juli , bulan juli hinga agustus awal pohon karet, mangga, duwet. bulan agustus- september rambutan dan klengkeng. Pohon kelapa, banyak mengandung pollen dan madu. kelemahanya kalau di pohon kelapa tersebut banyak orang yang menderes kelapa (buat gula kelapa) maka banyak lebah yang akan terjebak ke dalam tempat penderesan.
Dalam penggembalaan yang perlu diperhatikan adalah :
a. Perpindahan lokasi dilakukan malam hari saat lebah tidak aktif.
b. Bila jarak jauh perlu makanan tambahan (buatan).
c. Jarak antar lokasi penggembalaan minimum 3 km.
d. Luas areal, jenis tanaman yang berbunga dan waktu musim bunga
8) Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan pada setiap tahap pertumbuhan larva, Pertumbuhan dan kesehatan lebah tergantung pada makanan dan kecocokan tempat tinggalnya. Adapun yang perlu dilakukan dalam pemeliharaan lebah antara lain :
a. Sanitasi dan Tindakan Preventif
Pada pengelolaan lebah secara modern lebah ditempatkan pada kandang berupa kotak yang biasa disebut stup. Di dalam stup terdapat ruang untuk beberapa frame atau sisiran. Dengan sistem ini peternak dapat harus rajin memeriksa, menjaga dan membersihkan bagian-bagian stup seperti membersihkan dasar stup dari kotoran yang ada, mencegah semut/serangga masuk dengan memberi tatakan air di kaki stup dan mencegah masuknya binatang pengganggu.
b. Perawatan Penyakit
Pengontrolan ini meliputi menyingkirkan lebah dan sisiran sarang abnormal serta menjaga kebersihan stup
Sedangkan Kendala yang biasa dihadapi Peternak Lebah Madu:
1. Factor Alam (cuaca):
Tahun 2007 banyak peternak lebah madu yang gulung tikar akaibat cuaca yang tidak menentu. Sebagia contoh peternak lebah dengan perhitungan tahun sebelumnya biasanya panen madu kelengkeng sekitar bulan September. Dengan asumsi tersebut peternak lebah madu akan mengembala lebahnya ke daerah Ambarawa namun akibat cuaca yang tidak menentu ternyata pohon kelengkeng gagal berbunga.
Peternak yang sudah terlanjur membawa koloni lebahnya ke tempat tersebut tentu akan rugi besar selain biaya tarnsportasi yang mahal juga banyak lebah yang mati kelaparan.
2. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat Indonesia banyak yang mengagap peternak lebah madu sebagai hama tanamannya. Sehingga sebagian masyarakat akan mengusir peternak lebah madu yang masuk keareal perkebunannya. Atau kalau di izinkan maka sewa lahan sebagai tempat beternak lebah sangat mahal.
Hal ini tentu sangat berbeda dengan peternak lebah madu di luar negri. peternak lebah justru di cari untuk membantu penyerbukan perkebunan dan diberi upah karena telah membantu meningkatkan hasil produksi pertaniannya.
9)  Hama dan Penyakit
a. Penyakit
Di daerah tropis penyakit lebah jarang terjadi dibandingkan dengan daerah sub tropis/daerah beriklim salju. Iklim tropis merupakan penghalang terjalarnya penyakit lebah. Kelalaian kebersihan mendatangkan penyakit. Beberapa penyakit pada lebah dan penyebabnya antara lain:
1)  Foul Brood
Ada dua macam penyakit ini yaitu American Foul Brood disebabkan oleh Bacillus larva dan European Foul Brood. Penyebab :Streptococcus pluton. Penyakit ini menyerang sisiran dan tempayak lebah
2)  Chalk Brood
Penyebab : jamur Pericustis Apis. Jamur ini tumbuh pada tempayak dan menutupnya hingga mati.
3)  Stone Brood
Penyebab : jamur Aspergillus flavus Link ex Fr dan Aspergillus fumigatus Fress. Tempayak yang diserang berubah menjadi seperti batu yang keras.
4)  Addled Brood.
Penyebab : telur ratu yang cacat dari dalam dan kesalahan pada ratu.
5)  Acarine
Penyebab : kutu Acarapis woodi Rennie yang hidup dalam batang tenggorokkan lebah hingga lebah mengalami kesulitan terbang.
6)  Nosema dan Amoeba
Penyebab : Nosema Apis Zander yang hidup dalam perut lebah dan parasit Malpighamoeba mellificae Prell yang hidup dalam pembuluh malpighi lebah dan akan menuju usus.
b. Hama
Hama yang sering mengganggu lebah antara lain:
1)  Burung, sebagai hewan yang juga pemakan serangga menjadikan lebah sebagai salah satu makanannya.
2)  Kadal dan Katak, gangguan yang ditimbulkan sama dengan yang dilakukan oleh burung.
3)  Semut, membangun sarang dalam stup dan merampas makanan lebah.
4)  Kupu-kupu, telur kupu-kupu yang menetas dalam sisiran menjadi ulat yang dapat merusak sisiran.
5)  Tikus, merampas madu dan merusak sisiran.
Pencegahan Serangan Penyakit dan Hama
1)  Upaya mencegah serangan penyakit dan hama tindakan yang perlu adalah:
2)  Pembersihan stup setiap hari
3)  Memperhatikan abnormalitas tempayak, sisiran dan kondisi lebah.
4)  Kaki-kaki stup harus diberi air untuk mencegah serangan semut.
5)  Pintu masuk dibuat seukuran lebah
10)  PANEN
a.Hasil Utama
Madu merupakan hasil utama dari lebah yang begitu banyak manfaatnya dan bernilai ekonomi tinggi
b. Hasil Tambahan
Hasil tambahan yang punya nilai dan manfaat adalah royal jelly (susu ratu), pollen (tepungsari), lilin lebah (malam) dan propolis (perekat lebah).
c. Pemanenan
Panen madu dilaksanakan pada 1-2 minggu setelah musim bunga. Ciri-ciri madu siap dipanen adalah sisiran telah tertutup oleh lapisan lilin tipis.
Sisiran yang akan dipanen dibersihkan dulu dari lebah yang masih menempel kemudian lapisan penutup sisiran dikupas. Setelah itu sisiran diekstraksi untuk diambil madunya.
Urutan proses panen:
1)  Mengambil dan mencuci sisiran yang siap panen, lapisan penutup dikupas dengan pisau.
2)  Sisiran yang telah dikupas diekstraksi dalam ekstraktor madu.
3)  Hasil disaring dan dilakukan penyortiran.
4)  Disimpan dalam suhu kamar untuk menghilangkan gelembung udara.
5)  Pengemasan madu dalam botol.
d. Pemasaran
Madu disukai oleh semua orang, dari balita sampai orang tua. Akan tetapi sedikit dari mereka yang kesulitan untuk mendapatkan produk ini terutama yang terjamin keasliannya. Jumlah produksinya yang masih di bawah jumlah permintaan adalah sebuah peluang usaha di bidang pemasaran. Peluang untuk memasarkan produk ini cukup tinggi mengingat jumlah produksi yang masih sedikit ditambah dengan jumlah permintaan yang tinggi.
Produk lebah terutama madu tidak susah untuk memasarkannya. Cukup dengan memasang papan nama di depan rumah atau nitip ke toko-toko buku terutama toko buku agama, apotek, toko jamu, swalayan, produk ini akan laris terjual. Dengan tetap konsisten menjaga prinsip kejujuran dan kwalitas madu kami yakin kita akan mampu bersaing. Konsumen lebih percaya madu tanpa label dan langsung membelinya dari peternak daripada membeli ke toko. Menjual madu dalam kemasan (botol atau sachet) akan lebih menguntungkan daripada menjual madu dalam bentuk curah
Membanjirnya madu di pasaran kadang membuat kita berpikir sejenak ketika akan membeli madu. Tapi anda jangan ragu untuk mengatakan 100% madu palsu apabila ada penjual yang menjual madu satu botol marjan (kemasan yang biasa dipakai untuk mengemas madu) dijual dengan harga Rp 10.000 – Rp 15.000. Karena harga madu yang bisa dikatakan ‘mendekati asli’ berkisar antara Rp 30.000,- sampai Rp 35.000,- per botol sirup marjan (±650 ml). Harga madu juga ditentukan oleh jenis bunga yang dikonsumsi oleh lebah. Madu bunga kelengkeng masih mempunyai tertinggi jika dibandingkan dengan madu yang berasal dari bunga lainnya.
Dari berbagai jenis madu yang paling laku dipasaran adalah madu randu dan kaliandra. Karena madu ini disamping rasanya enak juga harganya pun relative murah. Hampir semua jenis madu ini bisa dikonsumsi semua kalangan, dari balita sampai kakek-nenek. Sedangkan madu yang paling mahal sepanjang pengetahuan kami adalah madu yang berasal dari bunga klengkeng karena hasil panennya relatif lebih sedikit dan rasanya lebih enak.
Dari gambaran di atas beternak lebah madu masih memiliki prospek yang cerah, karena kebutuhan madu dalam negeri sampai saat ini masih belum tercukupi, biaya produksi yang relatif murah, tatalaksana pemeliharaan yang mudah, kondisi lingkungan yang mendukung, harga produk lebah yang tinggi merupakan peluang emas yang perlu ditangkap dan coba untuk praktekkan.
Syarat agar bisa berhasil dan sukses dalam bisnis ini adalah dengan mempelajari ilmunya kemudian menerapkan pengetahuan tersebut dengan disertai sedikit inovasi dan kreasi. Dengan mengedepankan prinsip kejujuran dan tidak lupa untuk selalu berdoa kepada Allah swt, yakinlah usaha kita akan berhasil dan sukses. Semoga bermanfaat.
Informasi harga madu sentralternak pada Tahun 2011:
  1. Madu bunga karet Rp 30.000/kg, Rp 33.000/botol marjan
  2. Madu bunga randu Rp 30.000/kg, Rp 33.000/botol marjan
  3. Madu bunga kopi Rp 34.000/kg, Rp 37.000/botol marjan
  4. Madu bunga kaliandra Rp 35.000/kg, Rp 38.000/botol marjan
  5. Madu bunga klengkeng Rp 60.000/kg, Rp 63.000/botol marjan
  6. Bee Pollen jagung Rp 45.000/kg, Rp 50.000/botol marjan
  7. Bee pollen randu Rp 55.000/kg, Rp 60.000/botol marjan
  8. Royal jelly Rp 800.000/kg, Rp 825.000/botol marjan

4 komentar: